Integritas Iman dalam menggumuli Kerja Advokasi : Liputan Pembukaan MPP – XXX AMGPM dari Bumi Saruma

Pembukaan MPP – XXX di daerah P. P. Obi ditandai dengan penyalaan Obor AMGPM (terbuat dari batu Obi) oleh Bupati Halmahera Selatan didampingi Bung Max Takaria (Ketum AMGPM), Andri Musapelalang (Ketua Panitia) dan Pdt. Dr. N Sedubun (MPH Sinode)

Obi – Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) kembali menggumuli rencana kerja dan mempertanggung jawabkan kinerja pelayanan sebelumnya dalam gumulan Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) AMGPM yang ke – 30 dalam sub tema : Bersama-sama Mengadvokasi Hak Hidup dan Alam untuk Hidup Berkelanjutan yang Semakin Bermutu. Perhelatan kali ini diselenggarakan di Jemaat GPM Wooi – Daerah Pulau – Pulau Obi / Halmahera Selatan (15 – 18 /10/2017) dan dihadiri oleh sejumlah peserta delegasi dari 33 daerah pelayanan AMGPM bersama para utusan klasis, dan perwakilan MPH Sinode.

Pdt. L. Laisila, S.Th

Bertempat di Gedung Gereja Elim – Jemaat GPM Wooi, MPP dibuka langusng oleh Bupati Halmahera Selatan – Bahrain Kasuba dan ibadah pembukaan MPP kali ini (15/10/2017) dipimpin oleh Pdt. L. Laisila, S.Th (Ketua Klasis Seram Timur). Dalam Khotbahnya, Laisila menyampaikan tiga hal mendasar yang dapat dipetik dari bacaan 2 Timotius 2:14-26. Hal pertama adalah amanat Paulus kepada Timotius dan AMGPM untuk berupaya menjadi layak dihadapan Allah. Kelayakan yang dimaksud di sini adalah kelayakan untuk bertanggung jawab terhadap pelyanan bagi sesama, dan alam. Layak untuk mengajar, mendidik, serta bertanggung jawab mengadvokasi alam. Dari kalimat itu juga, terdapat pesan agar pemuda harus memiliki inisiatif dan motivasi serta upaya dengan proses yang sungguh (harus teruji dan terbukti) untuk mencapai standar kelayakan dari Allah itu. Hal kedua menurut Laisina; adalah “menjadi pemuda yang tidak malu”. Pesan ini berkaitan dengan kekuatan kebenaran yang harus disampaikan. AMGPM yang menyatakan diri sebagai garam dan terang sejatinya tidak mengenal sungkan dalam menyatakan kebenaran. Pesan ketiga dari khotbah yang berapi – api itu adalah : Berani berterus terang memberitakan perkataan kebenaran dengan bijak dan berhikmat. Dari hal ini, AMGPM sesungguhnya diingatkan untuk terus menyatakan kebenaran dengan tujuan pencapai perubahan yang lebih baik.

 Selanjutnya, Laisila juga menambahkan: AMGPM haruslah memiliki Integritas iman dalam menggumuli kerja – kerja advokasi. Integritas iman didapat dengan proses yang panjang, dan itu masih dilakoni AMGPM sampai saat ini. MPP menjadi media, menjadi forum mengkritisi dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakan dan kemudian merancangkan untuk membuktikan kelayakan kita dalam masyarakat. Usahakanlah memiliki integritas iman agar kita layak, tidak malu dan terus jujur mengatakan kebenaran. Roh Tuhan akan menyempurnakan apa yang disampaikan, menjadi kekuatan bagi kita semua – Tutup Laisila mengakhiri Khotbah-nya.