Wayame – Maraknya kasus bunuh diri serta masalah sosial pemuda lainnya semakin menegaskan bahwa pemuda gereja membutuhkan pendampingan khusus. Minimnya tenaga konselor dan kurang terampilnya pemuda gereja untuk mendampingi sesama yang dirundung masalah, membuat AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara menggelar Pelatihan Pastoral Sebaya yang dirumuskan sebagai keputusan MPPD VI tahun 2022.
Merealisasikan putusan tersebut, Pengurus AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara (Dapatra) menggelar Pelatihan Pastoral Sebaya yang terpusat di Aula Kantor Klasis GPM Pulau Ambon Utara (30 September – 1 Oktober). Kegiatan diikuti serius oleh 23 peserta dari ketujuh cabang pelayanan di wilayah Pulau Ambon Utara. Dalam kegiatan pemuda dilatih untuk mengenal diri, memahami prinsip dasar konseling, serta beberapa tahapan dan teknik pendampingan guna menyelamatkan sesama dari masalah psikologi.
Menjadi fasilitator dalam kegiatan ini, orang – orang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya seperti ; Pdt Jhon Beay, Pdt Beathris Mayaut,M.Th, serta kawan – kawan komunitas Sombar (komunitas yang bergerak dalam penaganan kesehatan mental dan psikologi pemuda). Usi Dian Wattimena – Pengurus Besar AMGPM yaguna mengatasi mng turut hadir membuka kegiatan dalam arahannya meminta peserta untuk serius dan membangun militansi guna mengatasi masalah sosial pemuda yang marak akhir – akhir ini. Dirinya mengingatkan bahwa AMGPM diutus ke tengah dunia untuk mengatasi masalah dan memberi pengaruh baik sebagai perwujudan garam dan terang dunia. Senada dengan itu, Ketia Klasis GPM Pulau Ambon Utara – Pdt. A. Beresaby dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya terhadap sejumlah kasus yang melibatkan pemuda belakangan ini. dirinya berharap, sebagai pilar gereja, AMGPM diharapkan mampu mengobati dirinya dan berjuang bersama menyelamatkan generasi gereja ini.