Kemitraan PI Dapatra – Dakar – Membangun AMGPM di Hulu Tala (Sebuah Catatan Perjalanan)

      Komentar Dinonaktifkan pada Kemitraan PI Dapatra – Dakar – Membangun AMGPM di Hulu Tala (Sebuah Catatan Perjalanan)

Kairatu – AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara merealisasikan kemitraan Pekabaran Injil dengan AMGPM Daerah Kairatu dalam aksi membangun AMGPM di daerah Pegunungan. Kali ini, Pengurus AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara bersama Tim PIKOM -nya melakukan perjalanan bersama Pengurus AMGPM Daerah Kairatu menuju tiga Jemaat di Cabang Tigris  yang berada di wilayah hulu Sungai Tala Pulau Seram. Tiga Jemaat ini antara lain Jemaat GPM Watui, Ahiolo dan Sumeith Pasinaro. Kunjungan ini dimaksudkan menggali masalah pembangunan pemuda gereja diwilayah pegunungan.

Perjalanan PD Ambon Utara (Glen Pietersz – ketua Bidang Pekabaran Injil dan Komunikasi) bersama dua rekan Tim PIKOM menuju Kairatu (11|3|2022) dilakukan dari Ambon Pukul 10.00 WIT. Kedatangan kami disambut baik oleh Pengurus Daerah Kairatu yang telah menunggu sejak pagi. Agenda dilanjutkan dengan mempersiapkan bebrapa materi peribadahan dan pedoman AMGPM yang akan kami bawa serta membahas beberapa hal yang menjadi muatan pembahasan di Cabang Tigris. hari itu kami terpaksa menginap di Pastori Kairatu, agar perjalanan dapat kami lakukan subuh nanti.

Tim Daerah Ambon Utara dan Daerah Kairatu dalam Perjalanan PI – Berpose di Jemabatan Tala

Pukul 05.00 WIT kami bertolak dari Kairatu menuju jemaat tujuan kami (12|3|2022). Dengan menggunakan sepeda motor melalui medan yang terjal berbatu, kami beristirahat di Jemaat Ahiolo dan menitipkan kendaraan di sana untuk melanjutkan perjalanan berjalan kaki  melintasi hutan dan menantang arus Sungai Tala. Pukul 15.00 WIT kami tiba di Watui dan mulai membaur dengan anggota jemaat.

Malam hari, kami mulai diskusi kami bersama pemuda di Jemaat kecil ini. Agenda kami saat itu adalah menganalisa masalah pelayanan pemuda dan mendorong pembentukan kembali ranting Watui yang telah vakum berpuluh tahun lamanya. Untuk periapannya, kami secara aklamasi memilih Bung Ricky Ivaksasili bersama beberapa rekan untuk sementara waktu memimpin kawan – kawan pemuda Watui dan mempesiapkan segala sesuatu menjelang pelembagaan ranting.  Diskusi santai namun serius ini ditopang juga dengan dorongan dari Ketua Majelis Jemaat Watui – Pdt David Manuputty yang belum lama ini menggantikan Pdt. J. Kaipatty sebagai pemimpin jemaat di sini.

Selain membahas pembentukan Ranting Watui, kami juga turut memberi pikir dan pengalaman untuk merancang pengembangan pelayanan dan pembangunan di negeri yang pernah dilanda stigma kutuk ini. Tim Pikom AMGPM Dapatra yang telah turut melayani Jemaat Watui sejak tahun 2018 juga diberi tugas untuk mengevaluasi dan mengontrol beberapa hal yang pernah dibuat. Selain itu,  kami juga melakukan diskusi dan pelatihan bersama kelompok paduan suling jemaat yang baru dibentuk serta mengadakan pemutaran film rohani bagi jemaat yang belum tersentuh listrik ini. Aksi kami berlanjut dalam kebaktian minggu (13|3|2022) yang dipimpin Pdt. Ervil Hitipeuw (Sekretaris Daerah Kairatu) yang didalamnya terdapat babptisan kudus. Usai kebaktian, kami diberi ruang untuk berdiskusi dengan seluruh Jemaat mempersiapkan aksi – aksi kemitraan yang akan menyentuh jemaat. Beberapa hal yang kami rancang bersama jemaat Watui antara lain : Pengaktifan kembali Ranting Watui, PKJD bagi Cabang Tirgris, Upaya pembukaan Jalan baru dan intalasi Listrik masuk Desa, Pelatihan pertanian bagi pemuda, pelatihan musik gerejawi, dan beberapa kegiatna klasis yang akan dilaksanaan di jemaat kecil ini dengan melibatkan kemitraan AMGPM Dapatra dan Dakar.

Siang itu, kami lanjutkan perjalanan pulang kami menuju Ahiolo. di Jemaat itu, kami sempatkan diri untuk beristirahat kemudian membagi tim menjadi dua. Satu tim tinggal di Ahiolo dan lainnya menuju Sumeith Pasinaro. Beberapa muatan yang telah disepakati kami bawa malam itu dalam diskusi bersama AMGPM di ketua Jemaat itu.

Beberapa hal yang kami temui di tiga jemaat itu antara lain; kawan – kawan di pegunungan memiliki spirit yang teguh untuk membangun AMGPM, namun kendala geografis dan sarana -prasarana membuat mereka memiliki banyak keterbatasan. Hal ini berdampak pula terhadap pengetahuan mereka tentang perkembangan AMGPM. Karena itu, PKJD menjadi harapan besar mereka untuk mempersiapkan diri membangun organisasi milik Tuhan ini. Kawan – Kawan di daerah Pegunungan juga merindukan sentuhan – sentuhan pelatihan untuk pengembangan diri sesuai karakterisitik kewilayahan, karena itu gerakan – gerakan koinonia diharapkan dapat memberikan muatan penting ini.

(GP)