Rumahtiga – “Menjiwai Kristus yang menderita jauh lebih penting dalam kehidupan Kristen” – seruan ini diugkapkan dengan nada tegas oleh Pdt. G.M. Likumahwa dalam refleksinya pada Syukuran Paskah dan HUT ke- 27 AMGPM Cabang Tiberias II. Ibadah yang dihadiri oleh segenap potensi dari Sembilan ranting itu tampak penuh semangat kala konsep ibadah malam itu ditata dengan apiknya.
Filipi 1 : 18 – 26 menjadi ulasan yang dikemas menarik oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Rumahtiga dalam ibadah itu. “27 tahun AMGPM Cabang Tiberias II harus menunjukan transformasi sebagai pemuda yang benar – benar mengalami Yesus. Mengalami Yesus pada hakekatnya bukan suatu ketakutan tapi suatu keuntungan. Spirit kebangkitan itu sesungguhnya sudah ada dalam jiwa kita , tapi spirit menderita juga haruslah melekat bersama itu. Kekristenan dan penderitaan itu sesuatu yang selalu melekat seperti dua sisi mata uang. Paulus mengajari kita bahwa hidup untuk Kristus bukan sekedar nyali tapi nyali profetik untuk mengalami Yesus. Kita kadang memaknai iman Kristen lewat kebangkitan tapi mengabaikan penderitaan dan kematian. Padahal Kebangkitan itu tak akan ada tanpa kematian dan penderitaan. Keberanian kita untuk menderita harusnya ditentukan dari sikap kita sendiri, jangan ditentukan dari orang lain, itulah sikap profetik. Paulus mengatakan bahwa hidup haruslah untuk Kristus, dan mati adalah suatu keuntungan, tapi kalua pun kita ditakdirkan untuk terus hidup, maka hidup itu haruslah memberi buah. Semoga paskah dan pertambahan usia menghadirkan transformasi untuk menghasilkan buah – buah kasih” – kata Likumahwa dalam Refleksinya penuh semangat malam itu.