Rumahtiga – Paskah adalah kebangkitan iman Kristen yang dirayakan seluruh gereja di segala penjuru. Hal ini juga berlaku pada AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara yang melaksnakan ibadah Perayaan Paskah di Gedung Gereja Fajar Hidup – Jemaat GPM Rumahtiga (23/04/2017). Ibadah yang berlangusng dalam sorotan tema “Kristus Sungguh Bangkit, Jadilah Saksisnya!” itu dihadiri oleh ratusan kader AMGPM dari keenam cabang pelayanan sepanjang daratan Passo Negeri Lama hingga Allang itu.

Pdt. G. M. Likumahwa
Pdt. G. M. Likumahwa yang memimpin ibadah dengan semangat di malam itu dalam refleksinya mengatakan; “Paskah tidak berkaitan dengan suatu moment / peristiwa sejarah di 2000 tahun yang lampau saja. Paskah tidak terpisah dalam ruang dan waktu, justu Peristiwa Paskah harusnya berlangsung tiap waktu kehidupan kita, sebab setiap orang yang mengakui Kristus yang bangkit itu, di dalam dirinya melekat spirit kebangkitan itu. Namun dalam pengakuan itu, perlu kita refleksikan bahwa saat ini terjadi degradasi dan krisis moral. Maka sesungguhnya, bila kita menyatakan bahwa kita diutus sebagai saksi Kristus yang bangkit itu, menjadi Garam dan Terang dunia, maka kekuatan paskah harusnya mempertegas posisi kita dalam peran itu. Kita ada di tengah dunia, kita berdiam dan berkarya di dalamnya. Di pundak pemuda Gereja terdapat kekuatan masyarakat dan gereja, kita adalah tulang punggungnya namum kadang kala kita sulit mengambil inisiatif di dalam menghadapi dinamika di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Kita dihadapkan dengan perubahan Global dan seluruh dinamika yang mengancam. Namun kebanyakan dari kita masih tinggal dalam kemasa bodohan. Saat ini, banyak gereja telah ditutup, namun justru masalahnya terdapat pada hal organisasinya bukan pada manusianya. Hal ini mengajarkan pada kita, bila suatu organisasi hanya terfokus memperkuat hal materialistis, maka ia telah kehilangan spirit kebangkitan itu dan itu menjadi tanda tidak adanya pengakuan akan kebangkitan itu.”
Ketua Majelis Jemaat GPM Rumahtiga itu melanjutkan ; “Bila kita menghendaki kehancuran AMGPM dan kekristenan, maka teruslah terlena dalam dosa. Namun bila kita ingin merespons kebangkitan itu, maka hiduplah kudus seperti yang diinginkan Allah dalam FirmanNya. Ini memang bukan perkara yang mudah, tapi teruslah berusaha dan mintalah Roh Kudus menguasai hidup dan masa muda kitaagar kedangingan tidak berkuasa atas hidup ini. Dalam keterpanggilan itu, kita juga diberi tanggung jawab untuk menarik sesama yang terhilang. Tugas kita untuk merangkul mereka agar tidak tercecer dari keslamatan Allah.”
Senada dengan itu, Stev Manunay – Ketua AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara juga mengatakan Paskah menyadarkan kita untuk berbenah diri dalam berbagai dimensi sesuai amanat palayanan. Dirinya pun menghharapkan paskah tahun ini dapat dimaknai oleh segenap potensi organsiasi di daerah ini dan dapat berperan sebagai saksi – saksi Kristus yang terus menyatakan diri sebagai garam dan terang yang baik bagi dunia.