SEJARAH AMGPM DAERAH P. AMBON UTARA

MASA AWAL (PERIODE I)

Tahun 2013, pada tubuh GPM terjadi pemekaran Klasis Pulau Ambon menjadi Klasis Pulau Ambon, Klasis Pulau Ambon Timur dan Klasis Pulau Ambon Utara. Hal ini menuntut AMGPM harus melakukan penyelarasan pelembagaan wilayah pelayanan sesuai yang termakdub dalam PO 1 AMGPM saat itu bahwa Sebuah Daerah Pelayanan AMGPM adalah seluas Klasis Pelayanan GPM (Daerah setingkat Klasis).  Tuntutan ini  yang kemudian dibawa menjadi gumulan utama dalam MPPD Daerah Pulau Ambon 31 Januari 2014 di Cabang Elim III – Gereja Pniel Jemaat GPM Latuhalat.

Agenda Legislatif itu kemudian memutuskan sejumlah keputusan salah satunya adalah memekarkan Daerah Pulau Ambon menjadi 3 wilayah pelayanan mengikuti Klasis GPM yang telah dimekarkan terlebih dahulu, setelah sebelumnya telah dilakukan penjajakan dan pelembagaan. Pengurus Besar kemudian menunjuk Caretaker untuk dua daerah baru itu. Bung Wempi Waas bertugas mendampingi Daerah Pulau Ambon Timur, dan Bung Mon Sahusilawane di Daearh Pulau Ambon Utara.

Tanpa menunggu lama, Konferensi Daerah Pulau Ambon Utara (Dapatra) pertama disiapkan. Cabang Tiberias II ditunjuk sebagai tuan rumah saat itu ; Glen Pietersz yang ditujuk sebagai ketua tim pelaksana bersama rekan – rekan bergerak cepat dalam waktu kurang dari dua bulan menyiapkan segala kesiapan Konferensi. Alhasil, tanggal 30 Maret 2014 Konferensi Daerah Pulau Ambon Utara pertama digelar di gedung Gereja Fajar Hidup – Jemaat Rumahtiga yang dihadiri langusung oleh Walikota Ambon (Richard Louhenapessy).

Konferensi I AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara I – 30|03|2014 di Gedung Gereja Fajar Hidup – Rumahtiga

Konferensi ini kemudian melahirkan sejumlah program operasional dan susunan kepengurusan AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara yang dipimpin oleh Bung Melchior Saherlawan sebagai Ketua Daerah dan Usi Diana Wattimena selaku sekretaris Daerah. Pengurus Daerah ini bertugas dalam masa penyelarasan selama dua tahun dengan komposisi pengurus sebagai berikut :

Dalam masa ini, AMGPM Dapatra berada dalam jangkauan wilayah pelayanan Klasis Pulau Ambon Utara dengan 17 Jemaat (6 Cabang dan 42 ranting). Aktifitas yang dilakukan pada masa ini lebih diarahkan dalam rangka penataan organisasi sebagai daerah baru.

PERIODE II

Tahun 2016, Konferensi kedua AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara digelar di Gedung Gereja Bethesda – Poka (Cabang Tiberias II). Pergumulan yang sangat panjang berakhir pukul 06.00 WIT melahirkan kepengurusan baru Dapatra yang dipimpin oleh Bung Franky Tutuarima sebagi Ketua Daerah dan Niko Rahabeat sebagai Sekretaris Daerah Periode 2016 – 2020. Komposisi pengurus daerah saat itu sebagai berikut :

AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara di masa ini bergerak dengan kekuatan 6 cabang (17 Jemaat), dan 43 ranting (setelah terjadi pemekaran 1 rantng di Cabang Gidion I).

Pengurus Baru hasil Konferda Istimewa dilantik

Beberapa bulan berjalan, Bung Franky Tutuarima terpaksa melepaskan jabatan Ketua Daerah karena tanggung jawab yang harus dilakoninya ke Pulau Cenderawasih. Kondisi ini memaksa terjadinya Konferensi Daerah Istimewa yang dilangusngkan di Cabang Ebenhaezer 2. Agenda ini kemudian menetapkan Bung Stev Manunay sebagai Ketua Daerah Pulau Ambon Utara Periode 2016 – 2020 dengan komposisi pengurus yang turut mengalami perubahan sebagai berikut :

Hingga saat ini AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara terus bergerak dalam pelayanan dengan kekuatan 6 Cabang (17 Jemaat) dan 43 ranting pelayanan.  Dalam Periode ini, pendidikan Kader giat digalakan di seluruh cabang sebagai upaya penguatan kapasitas kader AMGPM  Daerah Pulau Ambon Utara. Penguatan kapasitas spiritual dan Misi Pekabaran Injil juga menjadi fokus pelayanan di masa ini.

Periode ini dilanda dengan bencana yang tak dapat dihindari, mulai dari gempa bumi maluku hingga Pandemi Covid -19 yang melanda Dunia tak terkecuali di Maluku namun gerakan pelayanan tetap aktif bergerak dalam masa sulit itu. AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara hadir sebagai gerakan yang militan menghadapi krisis pandemi dan  mencatatakan sejarah sebagai tuan Rumah Pelaksana Kongres AMGPM di tengah Pandemi Covid 19. Digadangi oleh Bung Heppy Lelapary sebagai Ketua Panitia bersama kekuatan kader AMGPM Dapatra sebagai Panitia, Kongres ke XXIX sukses diselenggarakan  dengan konsep virtual yang baru pernah terjadi di sepanjang sejarah AMGPM.

PERIODE III

Konferensi Daerah III yang dilaksanakan di Gereja Bethel (Cabang Gidion II – Jemaat GPM Allang) akhirnya melahirkan formasi kepengurusan baru yang dipimpin Bung Edmon Picauria sebagai Ketua didampingi Bung RIo Usmany sebagai Sekretaris periode 2021 – 2025. Struktur Pengurus hasil gumulan Konferda III Allang diantaranya :

Pelembagaan Cabang PNIEL – 23|01|2022

Dalam masa ini, Peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan aktif dilakukan. Hal ini terbukti dengan semakin sadarnya kader AMGPM Dapatra akan kebutuhan Pendidikan kader di berbagai jenjang. Pengembangankapasitas diri juga aktif dilakukan dengan sejumlah pelatihan yang dilakukan. Dalam hal penataan organsiasi. Selain penertiban data keanggotaan,  Upaya pemekaran juga terus didorong ke sejumlah cabang. Dalam Tahun 2021, Cabang Tiberias II melakukan persiapan pemekaran, dan di awal tahun 2022, Pengurus Cabang Tiberias II menyerahkan proposal pemekaran untuk selanjutnya dilakukan pelembagaan Cabang baru yang disepakati bernama Pniel. Pergumulan panjang itu kemudian melahirkan AMGPM Cabang Pniel (Jemaat GPM Wayame) hasil pemekaran dari Cabang TIberias II (Jemaat GPM Rumahtiga) yang dilembagakan pada tanggal 23 Januari 2022 di Gedung Gereja Sejahtera Jemaat GPM Poka. Hingga tahun 2023, AMGPM Dapatra bergerak militan dengan kekuatan 7 Cabang dan 44 ranting.

Penandatanganan dan Penyerahan MOU AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara dan Daerah Kairatu – Gereja Karmel Jemaat GPM Kamarian 22|08|2021

Pada periode ini, AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara juga serius bergerak sebagai organisasi misioner dengan penjalin kemitraan pelayanan bersama AMGPM Daerah Kairatu sebagai wujud panggilan Pekabaran Injil.