AMGPM kembali mengelar dua agenda legislatif tertinggi kali ini dari bumi Kayu Putih, Fuka Bupolo dataran Waeapo Jemaat GPM Tifu-Wekonit. Kedua agenda penting itu antara lain : Kongres Istimewa (24/10/2016) guna melakukan amandemen AD / ART AMGPM sebagai aturan dasar dan jiwa berorganisasi juga Musyawarah Pimpinan Paripurna AMGPM (25 – 27/10/2016) dengan agenda : mendengar dan menerima laporan Pertangung jawaban PB AMGPM, menyusun dan menetapkan Peraturan Organisasi, Program Pelayanan, Anggran pendapatan dan Belanja, serta sejumlah rekomendasi penting untuk tahun pelayanan 2017. Pergumulan PB bersama 32 Daerah AMGPM ini dipayungi Tema: Allah kehidupan, Tuntunlah kami membela dan merawat kehidupan, dan Sub Tema Bersama-sama meningkatkan keadilan sosial dan keadilan Ekologis untuk hidup yang semakin bermutu.
Ketua Umum AMGPM – Pdt. Max Takaria dalam sambutannya mengatakan; “Event ini bukan sekedar ceremony untuk menunjukan bahwa organisasi ini masih ada, sebaliknya untuk menegaskan bahwa misi pelayanan AMGPM tidak pernah mati”. Takaria juga menegaskan bahwa dalam mejalankan tugasnya, AMGPM berada dalam tiga ranah tanggung jawab yang penting dan perlu dijalankan terus menerus antara lain ; posisi AMGPM sebagai OKP dan wadah tunggal pembinaan pemuda GPM dalam corak organisasi kader. Posisi ini membuat AMGPM terpanggil membimbing dan melengkapi kader – kader dalam sejumlah kapasitas baik mental spiritual, relasi social, itelektual, dan kapasitas keterampilan. Oleh sebab itu Takaria mendorong AMGPM untuk menghidupkan daya juang meraih kapasitas itu. Hal kedua menurutnya: “AMGPM sebagai anak kandung GPM bertanggung jawab menjalankan tugas pembinaan warga gereja dan membantu persekutuan secara terpadu. Untuk itu, dirinya mengharapkan koordinasi harus terus dibangun sehingga segala persoalan – persoalan hubungan AMGPM dan GPM dapat terjalin dengan baik dan pelayanan dapat berjalan dengan baik sebagai manifestasi Tuhan yang hidup. Hal ketiga ; AMGPM sebagai OKP adalah bagian dari masyarakat yang berperan aktif mendorong pembangunan masyarakat dan daerah. Untuk itu, relasi dengan seluruh OKP harus didorong untuk bersinergi bagi pembangunan bangsa dan bernegara. Takaria juga mengajak segenap kader lewat Konferesi istimewa dan MPP di saat ini untuk membangun AMGPM sebagai organisasi yang modern, sebagai gereja yang fungsional dan profetik dalam menjawab berbagai masalah dan tantangan gereja. Tiap kader juga diharapkan memiliki kesadaran kritis dalam artian tidak mudah menyerah tetapi menjadi selektif dan mampu memecahkan berbagai masalah.