“Bernyanyi, Pujilah Tuhan-Mu!” – Lomba Banding Nyanyi AMGPM Dapatra 2025

      Komentar Dinonaktifkan pada “Bernyanyi, Pujilah Tuhan-Mu!” – Lomba Banding Nyanyi AMGPM Dapatra 2025

Waiyame — Riuh tepuk tangan bergema di Gedung Gereja Pniel Jemaat GPM Wayame sore itu (21|9|2025). Nada-nada harmoni dari 10 kelompok paduan suara silih berganti memenuhi ruangan, membawa pesan iman sekaligus semangat persaudaraan. Tema “Bernyanyi, Pujilah Tuhan-Mu!” seakan menjelma nyata, bukan sekadar slogan.

Pemukulan Tifa oleh Walikota Ambon tanda dibukanya kegiatan

Lomba banding Nyanyi Paduan Suara Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku  Daerah Pulau Ambon Utara (AMGPM Dapatra) yang memperebutkan Piala Bergilir Walikota Ambon itu bukan sekadar adu teknik vokal. Ini adalah ruang perjumpaan, wadah untuk menyalakan kembali semangat kolektif anak muda gereja. Ketua Daerah AMGPM Dapatra, Edmon Picauria, menyebut acara ini sebagai buah pergumulan panjang para kader. “Militansi ini akan jadi modal besar. Kami berniat, lomba ini menjadi ikon tahunan AMGPM di Ambon Utara,” katanya lantang yang disambut tepuk tangan dan sorak meriah menandakan dukungan seluruh kader.

Sorak sorai peserta semakin meriah ketika Wali Kota Ambon Bodowin Wattimena hadir. Ia tak sekadar memberi sambutan, melainkan juga menyampaikan apresiasi atas peran AMGPM yang diakui memberikan semangat dalam pembangunan di Kota Ambon. “Pemerintah akan selalu mendorong AMGPM dan OKP lainnya untuk terus menyelenggarakan kegiatan – kegiatan positif dan apa yang dilakukan saat ini merupakan salah satu bentuk kerjasama yang baik. “Semoga kerjasma – kerjasama pemerintah, Gereja, AMGPM dan OKP lainnya untuk kegiatan positif seperti ini dapat terus terbagun untuk tujuan bersamamembangun Ambon yang semakin maju ke depan.” – ujar Wattimena

Pdt. Ichad Resley – Sekum PB AMGPM memberikan arahan dan membuka kegiatan

Di sisi lain, Pdt. Richard Resley, Sekretaris Umum PB AMGPM dalam arahannya menekankan makna rohani di balik nyanyian. Menurutnya, setiap lantunan lagu adalah doa yang dipersembahkan. “Tema ini memiliki makna yang sangat dalam dan menghentak kita sebagai orang – orang muda bahwa dalam masa muda, kita diingatkan untuk terus memuliakan Tuhan, termasuk lewat suara yang kita punya,” ucapnya. dirinya juga berterima kasih untuk topangan Walikota Ambon, MPK serta pihak lainnya yang terus menopang pelayanan kudus yang dilakukan AMGPM.

Ketika senja merambat di langit Wayame, suara terakhir dari kelompok paduan suara menutup perlombaan. Para peserta berdiri berdampingan, tanpa sekat juara atau kalah. Di wajah mereka, tampak lega sekaligus haru.

Lomba berakhir, tetapi gema suaranya masih menggantung di udara Ambon. Lebih dari kompetisi, ia adalah perayaan iman, persaudaraan, dan doa bagi sebuah kota yang telah lama dikenal sebagai rumah musik dunia.